Kakakdewa

Senin, 19 September 2016

Misteri 'Berdarah' di Planet Pluto

Baru-baru ini, para astronom menemukan hal yang menarik dari salah satu planet kerdil yang jaraknya jauh dari matahari, yakni Pluto. Penemuan ini menarik sekaligus membingungkan, karena salah satu dari bulan yang mengitari Pluto, Charon, memiliki kutub yang berwarna layaknya darah. Hal tersebut tentu aneh di lingkungan yang beku tertutup es.


Dilansir dari Daily Mail, para astronom bahkan memberi nama kutub tersebut sebagai 'Mordor,' layaknya daerah fiksional 'gelap' yang ada di seri novel "Lord of The Rings." Hal ini tentu menimbulkan keingintahuan dari para ilmuwan, yang merasa aneh karena ada sesuatu berwarna merah di tengah-tengah planet yang beku karena es.

Namun akhirnya keingintahuan para ilmuwan terjawab sedikit demi sedikit. Para astronom memperkirakan bawah area merah tersebut adalah area yang 'tersemprot' gas metana dari Pluto. Gas hidrokarbon ini akhirnya 'terjebak' di permukaan Charon.

Hal ini disebabkan karena Pluto yang memang menyemburkan gas metana, dikelilingi di momen yang tepat oleh Charon. Charon sendiri yang memang menghabiskan waktu lama di kegelapan karena tak terpapar sinar matahari, punya temperatur yang cukup rendah untuk menjadikan semburan metana tersebut menjadi es.

Setelah dalam waktu lama tak ada sinar matahari, akhirnya Charon terpapar matahari dan sinar matahari memicu reaksi kimia di es metana yang akhirnya memproduksi warna merah layaknya darah.

Berbagai teori ini disampaikan oleh Dr Will Grundy, seorang pakar luar angkasa di Lowel Observatory di Flagstaff, Arizona, Amerika Serikat. Menurut sang pakar, hal serupa juga ditemukan dengan kadar yang berbeda di bulan Pluto lainnya, seperti Nix.

Menurut sang pakar juga, kejadian seperti ini mungkin hanya terjadi satu kali dalam jutaan tahun. Ini dikarenakan momen yang mungkin tak selalu tepat dan juga proses terjadi yang lambat.
Kakakdewa