Kakakdewa

Selasa, 13 September 2016

Setelah Buron 30 Tahun Akhirnya Diciduk Akibat Mutilasi 11 Vagina Wanita



Gao Chengyong (52) dituduh bersalah atas pembunuhan 11 perempuan di Gansu yang dia lakukan sejak 1988. Dia ditangkap 30 tahun setelah melakukan aksi kejinya.

Kementerian Keamanan China menyebutkan, aksi yang dilakukan Gao bermula dari sekitaran rumahnya di wilayah Mongolia. Dia melakukan aksi kejinya di Baiyin, tempat dia dan istrinya tinggal.

Dilansir dari koran Daily Mail, Selasa (30/8), korban Gao kebanyakan adalah perempuan belia. Dia terobsesi pada remaja yang memakai baju atau gaun berwarna merah.

Jika dia melihat targetnya, dia akan mengikuti mereka sampai ke rumah, kemudian diperkosa dan dibunuh. Dia akan menggorok leher korban dan memutilasi tubuh mereka.

Korbannya termuda masih berusia delapan tahun, ujar Kementerian Keamanan Publik China.

Tak hanya itu, demi memuaskan obsesinya tersebut, dia mengambil bagian reproduksi korban. Karenanya, kementerian mengatakan sebagian korbannya kehilangan vagina mereka.

Pelaku memiliki kelainan seksual dan membenci perempuan, ujar seorang polisi yang melakukan penyelidikan pada 2004 silam.

Sejak 2002, Gao sudah menjadi buronan. Kepolisian bahkan menawarkan uang sebesar 200 ribu Yuan (setara Rp 398 juta) untuk yang berhasil menemukan pria keji ini.

Dia (Gao) pendiam dan tidak bersahabat, tetapi dia seorang yang sabar, ucap para tetangganya.

Pria ini akhirnya ditangkap 30 tahun kemudian, sesudah melakukan aksi pertamanya. Kini, Gao akan menjalani sidang. Kisah Gao seperti terinspirasi dari Jack the Ripper, sebuah serial pembunuhan asal timur London, yang muncul pada akhir era Victoria.
Kakakdewa