Kakakdewa

Selasa, 04 Oktober 2016

Kisah Mutilasi Bayi Mengiris Hati


Jakarta - Bukan nasi berikut lauk yang tersaji, melainkan tubuh bayi. Piring di lantai itu berisi bayi tak bernyawa, dengan alat-alat vital dan bagian tubuh tak lengkap lagi.
Sang ayah, Aipda Denny Siregar, berteriak histeris melihat kondisi Arjuna - buah hati yang masih berusia setahun itu. Seprai tempat jasad Arjuna memerah oleh darah yang mengering. Lantai juga ternoda bekas darah.

Drama nyata ini terjadi di sebuah rumah kontrakan kecil di Jalan Jaya 24, sekitar Pasar Menceng, Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
Ketua RT 04/10 Suyadi menuturkan di dalam kamar kontrakan itu ada piring tergeletak di atas lantai. Saat melihat isi piring itu bulu kuduk Suyadi berdiri. Ada potongan tubuh bayi di dalamnya.

"Pokoknya kayak gitu keadaannya, saat saya masuk kayak gitu," jelas Suyadi.
Suyadi bersama Aipda Deny masuk ke rumah kontrakan sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu 2 Oktober 2016. Mereka masuk dengan mendobrak pintu setelah mendapat laporan dari warga.
"Saya lihat potongan tubuh di atas piring, pas masuk ke kontrakannya. Saya enggak berani mengubah apa pun," tutur Suyadi saat ditemui di lokasi kejadian, Senin 3 Oktober 2016.
Jasad bayi tak sendiri. Ibunya, Mutmainah atau Iin, 31 tahun, ada di dekatnya dalam kondisi tanpa busana.
Mutmainah langsung digiring ke Polsek Cengkareng, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur untuk diperiksa kondisi kejiwaannya.
Warga geger. Mereka langsung memenuhi gang di rumah kontrakan Aipda Deny, bintara yang bertugas di Provos Polda Metro Jaya.

Kronologi Terungkapnya Mutilasi
Pada saat terbongkarnya mutilasi itu, Lastri (32) tergopoh-gopoh menuju kediaman Ketua RT Suyadi. Air matanya membanjir usai menyaksikan jasad si bayi.
Minggu 2 Oktober 2016, sekitar pukul 19.00 WIB, Denny baru pulang bertugas. Karena kondisi pintu terkunci, Denny memutuskan untuk mendobrak pintu kontrakan tersebut.
"Awalnya bapak-bapak yang masuk. Karena dia (Mutmainah) telanjang, ibu-ibu yang masuk," tutur Lastri di lokasi kejadian, Senin 3 Oktober 2016.
Saat ditanya, Mutmainah tidak menjawab dan hanya tersenyum. Namun, Lastri terkejut saat hendak menutup tubuh Mutmainah dengan seprei.
"Pas mau tutup ibunya pakai seprei, pas itu saya lihat tubuh anaknya dimutilasi," tutur Lastri.
Saat itu, posisi Mutmainah berada di dalam kamar dengan posisi duduk. Sementara jasad bayi ada di sebelahnya.
"Dari pagi anaknya enggak kelihatan, saya dari pagi enggak melihat," kata dia.
Selain Arjuna, bayi korban mutilasi, kakak korban berinisial Kar (3), juga ditemukan dengan luka di telinganya.
Bagian telinga korban mengalami luka irisan. "Langsung dilarikan ayahnya ke Puskesmas," kata Suyadi.


Kakakdewa