Kakakdewa

Selasa, 04 Oktober 2016

Psikolog Nilai Ibu Pemutilasi Bayinya Punya Gangguan Kejiwaan sejak Lama


Psikologmenilai, Mud (28), yakni ibu pemutilasi bayinya yang berinisial A (1), memiliki gangguan kejiwaan sejak lama. Namun, gangguan kejiwaan itu tidak pernah terdeteksi."Sebetulnya gangguan jiwanya itu mungkin dia udah skizofren (skizofrenia) seperti itu. Jadi, dia sudah ada bakat sebelumnya, tapi enggak kelihatan. Enggak mungkin dia terjadi begitu saja saat itu," ujar Dewi Taviana Walida Haroen saat dihubungi Selasa (4/10/2016).

Skizofrenia merupakan gangguan mental kronis yang menyebabkan penderitanya akan mengalami delusi, halusinasi, dan perubahan perilaku. Penderita akan sulit membedakan antara kenyataan dengan pikirannya sendiri.

Dewi menuturkan, Mud sebenarnya sudah memiliki gangguan kejiwaan tersebut. Adapun depresi yang dialaminya hanya sebagai pemicu.

"Dari psikologi atau psikiatri, itu pasti akan menduga orang ini sebelumnya sudah punya (gangguan kejiwaan). Depresi itu hanya pemicu. Nah, begitu dia depresi, muncul seperti itu," kata dia.

Orang yang tidak memiliki gangguan jiwa, lanjut Dewi, tidak akan memutilasi bayinya ketika mengalami depresi ataupun baby blues.

"Tidak mungkin seorang ibu melakukan kalau dia sadar penuh. Jadi, dia ada halusinasi, jadi bukan dirinya. Baby blues biasa enggak akan sampai mutilasi," ucap Dewi.

Menurut Dewi, semua latar belakang kondisi Mud terakumulasi sehingga dia bisa melakukan mutilasi tersebut.

"Semuanya, sosial, mental, kondisi dia punya anak, punya bayi, semuanya bertumpuk, ditambah dia punya gangguan jiwa sebelumnya, akhirnya keluar seperti itu," tuturnya. Mud (28) diduga memutilasi bayinya di rumah kontrakannya di RT 04 RW 10 Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (2/10/2016). Selain itu, ia juga melukai kuping anak perempuannya, KLS (2).



Kakakdewa