Presiden Joko Widodo saat menerima 18 dubes negara sahabat untuk Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (4/10). Jokowi menerima surat kepercayaan dari 18 duta besar negara sahabat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima 18 duta besar negara sahabat di Istana Kepresidenan. Jokowi juga mengajak para dubes untuk berbicara lebih intens melalui Veranda Talk atau perbincangan di teras istana.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mendampingi Jokowi mengatakan, rata-rata pembicaraan yang dilakukan Jokowi dengan para dubes yakni tentang peningkatan kerja sama ekonomi. Selain itu, ada pula pernyataan soal kerja sama di bidang pertanian.
"Misalnya dengan Jerman tadi, fokus adalah tindak lanjut kunjungan Presiden ke Jerman dengan fokus untuk kerja sama di bidang vocational training," jelas Retno di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (3/10/2016).
"Dengan (Arab) Saudi, bicara mengenai beberapa potensi investasi karena waktu Presiden berkunjung ke sana, kemudian dalam pertemuan-pertemuan tindak lanjut, terakhir adalah pertemuan atau kunjungan kehormatan Deputy Crown Prince Muhammad kepada Presiden di sela-sela G20 dibahas mengenai rencana investasi Saudi di 3 bidang paling tidak, refinery, pariwisata, low cost housing development," papar dia.
Setiap dubes memang memiliki kesempatan untuk menyampaikan berbagai agenda prioritas. Jokowi juga mendengarkan masukan dan upaya kerja sama yang disampaikan para duta besar.
"Turki bicara mengenai masalah kerja sama energi. Karena memang Turki sudah memulai kerja sama di bidang energi, terutama di bidang geothermal dengan Indonesia. Kemudian kedua juga Presiden menyampaikan mengenai masalah proteksi bahwa mahasiswa Indonesia yang jumlahnya ratusan telah mendapatkan perhatian dari pemerintah Turki," tutur Retno.
Para Duta Besar juga menyampaikan apresiasi kepada Indonesia yang telah berperan dalam menjaga perdamaian dunia.
"Jadi ini mereka segitu mengapresiasi," pungkas Retno.