Masih ingat dengan penyanyi bermuka
setengah wanita setengah pria? Ya, dialah Hudson Prananjaya. Hudson
terkenal karena menjadi salah satu finalis ajang pencarian bakat ternama
di televisi swasta, Indonesia Mencari Bakat. Sekarang, dimana Hudson?
Lama tak terdengar, ternyata Hudson masih eksis melenggang dari panggung ke panggung.
Saat ditemui beberapa waktu lalu di salah satu mal di Jakarta, Hudson bercerita cukup banyak tentang kesibukannya sekarang. Ia kini lebih banyak mengambil job nyanyi off air.
Saat ditemui beberapa waktu lalu di salah satu mal di Jakarta, Hudson bercerita cukup banyak tentang kesibukannya sekarang. Ia kini lebih banyak mengambil job nyanyi off air.
Tak jarang, dalam akun sosial media
Path-nya, dia kerap berpindah dari satu kota ke kota lain untuk menjadi
bintang tamu. Hampir tiap pekan, Hudson menyambangi kota demi kota di
Tanah Air. Memang, kalau dihitung-hitung, mobilitasnya cukup tinggi.
Hudson mematahkan stigma “tidak laku setelah acara berakhir”.
Banyak anggapan yang beredar di masyarakat
kalau Hudson dan artis-artis jebolan pencarian bakat lainnya tak laku
setelah acara yang mengusungnya berakhir. Banyak juga yang menganggap
Hudson dan kawan-kawannya ini bak artis musiman.
Namun, rupanya, stigma tersebut berhasil ditebas Hudson.
Ia memang sesekali saja menghiasi layar
televise belakangan ini. Namun kiprahnya di dunia musik tak lantas
berhenti begitu saja. Jam terbangnya malah makin tinggi. Terhitung,
dalam sebulan, ia bisa beberapa kali ke luar kota untuk mengisi beragam
acara.
Macam-macam pula acara yang
disambanginnya. Kota yang didatangi juga tak itu-itu saja. Misalnya
dalam sebulan ia bisa ke Jember, Jakarta, Bali, Malang, dan lain
sebagainya. Suaranya pun makin matang. Lengkingan Jessica—nama karakter
perempuan Hudson—dan power Hudson—nama karakter laki-lakinya—makin
mantap.
Fans Hudson pun masih eksis dan malah tambah dekat.
Hudsonation, nama fans Hudson, tak jua
pergi setelah acara pencarian bakat periode itu berhenti. Bahkan, pria
yang akrab disapa Yosan ini malah lebih membuka diri dengan para
penggemarnya. Nindy Aprilia, misalnya, fans asal Jember, dan Dian
Kusnaedi, fans asal Surabaya, yang masih setia mendukung Hudson, dengan
leluasa bisa berinteraksi dengan idolanya.
Nindy dan Dian bahkan terlihat
berkomunikasi akrab dengan Hudson di media sosial, seperti Path,
Instagram, atau jejaring pribadi.
Ia dan fans lainnya masih tampak
menyambangi Hudson manggung kalau suatu saat penyanyi asal Gondomanan,
Yogyakarta, itu tampil di kota mereka.
Hudson juga sempat tambah eksis dengan jualan roti.
Hudson kala itu makin eksis dan melebarkan sayapnya lewat usaha bakery.
Menurut obrolan ia
bercerita sempat membuka usaha roti di Jakarta, Yogyakarta, dan Malang.
Pria bersuara emas ini memang jago kalau
soal masak-memasak dan meracik adonan. Maklum, dulu ia pernah bekerja
dengan tantenya yang punya usaha bakery di Yogyakarta.
Hudson pernah dicibir sana-sini sebelum sukses.
Pelangi memang datang setelah badai besar
menerpa. Itu pula yang sempat dirasakan Hudson. Sebelum terkenal seperti
sekarang, dia pernah melewati masa-masa perjuangan seperti layaknya
tokoh-tokoh tersohor lainnya.
Hudson pernah dicibir sana-sini karena banyak hal. Salah satunya karena suaranya cenderung menyerupai penyanyi sopran.
Meski demikian, ia tak menganggapnya
sebagai sebuah kekurangan yang harus ditangisi. Hudson punya banyak
akal. Dia mencoba “meracik” kekurangannya menjadi bumbu yang nikmat. Ia
pun berinisiatif untuk menggelar pertunjukan menyanyi dua wajah.
Nyatanya, musikalitas Hudson yang tinggi
mampu membuatnya menjadi seniman sejati yang cenderung unik dan dikenal
banyak orang karena kekhasannya itu.
Cibiran sana-sini itu kini berbuah manis.
Ia sukses menjadi seniman senyatanya dan mampu membuktikan kepada
khalayak bahwa kekurangan dapat disulap jadi hal-hal yang menguntungkan.